Pola Peresepan Penyakit Gagal Ginjal Di Instalasi Rawat Inap Rs. Gunung Maria Tomohon

Authors

  • Priska Juanita Pakingki Universitas Kristen Indonesia Tomohon
  • Jeane Mongi Universitas Kristen Indonesia Tomohon
  • Wilmar Maarisit Universitas Kristen Indonesia Tomohon
  • Einstein Z. Z. S. Karundeng Universitas Kristen Indonesia Tomohon

DOI:

https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.123

Keywords:

Pola Peresepan, Gagal Ginjal, Rumah Sakit

Abstract

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi dimana fungsi ginjal telah menurun atau bahkan menghilang dalam beberapa tahap. Peresepan pengobatan penyakit yang tepat adalah faktor penting dalam proses penyembuhan penyakit khususnya penyakit gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan penyakit Gagal Ginjal di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data rekam medik atau resep di instalasi farmasi secara retrospektif. Hasil penelitian yang didapat adalah ada 45 pola penyakit dengan 5 pola penyakit terbesar. Pola peresepan penyakit gagal ginjal yang didapati yaitu ada 3 obat yang perlu penyesuaian dosis, ada 19 pasien yang mendapat obat yang dikontraindikasikan terhadap pasien gagal ginjal dan 10 pasien yang menerima kombinasi obat yang mungkin berinteraksi dengan peresepan obat paling banyak yaitu Amlodipin dan Ranitidin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola peresepan penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon sesuai dengan pola penyakit penyerta dengan obat yang sering diresepkan adalah obat antihipertensi yaitu Amlodipin dan obat golongan Angiotensin Reseptor H2 yaitu Ranitidin.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-10-31

How to Cite

Pakingki, P. J., Mongi, J., Maarisit, W., & Karundeng, E. Z. Z. S. (2019). Pola Peresepan Penyakit Gagal Ginjal Di Instalasi Rawat Inap Rs. Gunung Maria Tomohon. Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical), 2(2), 109–119. https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.123