Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gagal Jantung Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Advent Manado
DOI:
https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.125Keywords:
Interaksi obat, Gagal Jantung, Rawat InapAbstract
Penyakit gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang saat ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Pasien yang menderita penyakit gagal jantung biasanya mendapat kombinasi lebih dari dua obat dan menderita lebih dari satu jenis penyakit, sehingga potensi kejadian interaksi obat semakin besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Advent Manado tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan mengumpulkan data secara retrospektif, kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel adalah semua pasien rawat inap dewasa yang menderita gagal jantung yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 46 pasien. Berdasarkan hasil penelitian mengenai potensi interaksi obat, disimpulkan bahwa dari 46 pasien yang potensial mengalami interaksi obat sebanyak 42 pasien (91,30%) dengan total 252 kasus dengan mekanisme farmakokinetik (14,29%), farmakodinamik (76,98%), dan tidak diketahui mekanisme interaksinya (8,73%). Interaksi obat yang memiliki insidensi kejadian paling tinggi adalah aspirin dan clopidogrel (31 kasus) dengan peningkatan resiko efek bleeding dalam kategori tingkat keparahan moderate. Interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan yaitu minor 21,82%, moderate 60,32%, dan mayor 17,86%. efek interaksi obat yang berbahaya yakni hiperkalemia yang disebabkan oleh golongan (ACE-Inhibitor, ARB) dengan spironolakton. Obat terbanyak yang diberikan adalah diuretik, golongan nitrat, dan beta blocker.