Pengaruh Pemberian Getah Batang Pisang Goroho Putih (Musa acuminafe L.) Terhadap Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v5i1.324Keywords:
Getah batang pisang goroho putih, Luka Sayat, Metabolit SekunderAbstract
Tanaman pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Sulawesi Utara. Secara tradisional getah batang pisang goroho putih sering digunakan oleh masyarakat untuk penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pemberian getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) sebagai penyembuh luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Jenis penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), pengujian dilakukan pada hewan tikus putih sebanyak 15 ekor menggunakan 5 perlakuan 3 kali ulangan dalam keadaan sehat dan memiliki berat rata-rata 200g. Dengan mencukur bulu bagian punggung tikus kemudian dilukai dangan benda tajam (pisau bedah) steril dengan kedalaman luka ± 2 mm dan panjang luka ± 1 cm. Kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kontrol positif digunakan povidone iodine 10%, pada perlakuan diberikan variasi dosis getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) 0,25 mL, 0,5 mL dan 1 mL, luka diolesi dua kali sehari lalu luka ditutup dengan kasa steril dan diplester selama 13 hari. Getah batang pisang goroho putih (Musa acuminafe L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu : alkaloid sebagai antibakteri, flavonoid dan saponin sebagai antibiotik, tanin sebagai antiseptik dan fenolik sebagai antioksidan. Getah batang pisang goroho (Musa acuminafe L.) pada dosis 0,25 mL, 0,5 mL dan 1mL mampu mempercepat dan memberikan pengaruh dalam penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus).
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Biofarmasetikal Tropis

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.