Pengaruh Daya Hambat Sediaan Salep Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.55724/j.biofar.trop.v4i2.356Keywords:
Salep, ekstrak, katuk, Staphylococcus aureus.Abstract
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, 
Salah satunya adalah daun katuk. Penelitian sebelumnya Simbolon (2011) tentang karakterisasi 
simplisia dan skrining fitokimia. Hasil skrining diperoleh senyawa alkaloida, flovonoid, tanin, 
glikosida, dan steroida. Disamping itu, daun katuk mempunyai aktivitas sebagai antimikroba 
terhadap bakteri Stapylococcus aureus yang merupakan salah satu penyebab terjadinya luka 
borok/kronis. Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada kulit manusia, oleh sebab itu 
untuk penanganannya yang rasional, penggunaan antibakteri secara topikal lebih efektif. Contoh 
sediaan yang digunakan secara topikal adalah salep, gel dan krim.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sediaan salep ekstrak daun katuk dapat 
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus atau tidak. Metode yang digunakan dalam 
penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak 
Lengkap (RAL). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan salep ekstrak daun katuk dapat 
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang ditandai dengan adanya zona bening 
yang terbentuk disekitar sumuran.
						
							










