Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Ispa Non Pneumonia Anak Di Puskesmas Airmadidi
DOI:
https://doi.org/10.55724/Biofartrop.v6i2.440Keywords:
SPA non pneumonia, Rasionalitas penggunaan antibiotikAbstract
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara tahun 2021 menyatakan ISPA merupakan 
penyakit dengan jumlah kasus tertinggi yaitu sebesar 19.316 kasus dan Puskesmas Airmadidi 
merupakan Puskesmas dengan kasus ISPA tertinggi dengan rata-rata 500 kasus tiap bulannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada ISPA non 
pneumonia anak di Puskesmas Airmadidi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian 
deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif di Puskesmas Airmadidi. Data yang diambil 
meliputi nama, umur, alamat, diagnosa, jumlah item obat, penggunaan antibiotik, nama antibiotik, 
dosis, interval waktu pemberian dan lama pemakaian antibiotik berdasarkan buku register pasien dan 
data rekam medik. Berdasarkan hasil penelitian evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada 
pasien ISPA non pneumonia anak usia 0-59 bulan di Puskesmas Airmadidi bulan Agustus – Oktober 
2022 yang dibandingkan dengan Permenkes RI no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi 
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer diperoleh hasil tidak ada ketepatan pada indikasi, 
pemilihan obat, dosis, interval waktu pemberian dan lama pemberian antibiotik. Persentase 
penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia anak di Puskesmas Airmadidi bulan AgustusOktober 2022 sebesar 25% melebihi batas indikator yang ditetapkan Kementerian Kesehatan 
Republik Indonesia yaitu tidak melebihi 20%.
						
							










