Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol Pithecellobium jiringa Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
DOI:
https://doi.org/10.55724/jbiofartrop.v2i2.218Keywords:
Antibakteri, Kulit Buah Tanaman Jengkol, Staphylococcus aureus; Pseudomonas aeruginosaAbstract
Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah jengkol (Pithecellobium jiringa) yang sudah ada sejak lama di Indonesia dan biasanya ditanam di kebun atau pekarangan. Kandungan kimia yang terdapat pada jengkol dapat berkhasiat sebagai obat luka, bisul, kudis dan eksim. Adanya senyawa-senyawa seperti tanin, saponin, flavonoid dan minyak atsiri pada kandungan kimia jengkol, diduga dapat berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan Mengetahui daya hambat dan bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi dari ekstrak kulit buah jengkol terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Metode Penelitian Pengujian antibakteri dilakukan dengan tekhnik Difusi Agar menggunakan cara Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak kulit buah tanaman jengkol berpengaruh terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, serta Peningkatan konsentrasi yang diberikan (5 sampai 80%) dari ekstrak kulit buah tanaman jengkol terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa memiliki pengaruh yang cukup jelas terlihat (adanya zona bening), hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat konsentrasi maka semakin besar daya hambat yang terjadi.