Formulasi Sediaan Tablet Dari Pati Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas (L.) Lam) Sebagai Bahan Penghancur Tablet Allopurinol Dengan Menggunakan Metode Granulasi Basah

Authors

  • Firman Rezaldi Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Farmasi, Dan Kesehatan, Universitas Mathla’ul Anwar, Banten, Indonesia
  • Nurdianti Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Farmasi, Dan Kesehatan, Universitas Mathla’ul Anwar, Banten, Indonesia
  • Hasna Dewi Puskesmas Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55724/jbt.v5i2.399

Abstract

Ubi jalar putih (Ipomoea batatas L.) merupakan ubi yang tergolong dalam jenis umbi-umbian yang memiliki karbohidrat yang tinggi. Kandungan karbohidrat utama dalam ubi jalar adalah pati, yang terdiri dari 30-40% amilosa. Tablet merupakan bentuk sediaan padat farmasi yang paling banyak digunakan karena kemudahan dalam pemberian dan penyimpanan. Dalam pembuatan tablet dibutuhkan zat aktif dan bahan tambahan, salah satunya bahan pengikat. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan pati ubi jalar putih (Ipomoea batatas (L.) Lam) terhadap mutu fisik tablet allopurinol, dan untuk mengetahui jika ubi jalar putih (Ipomoea batatas (L.) Lam) diolah menjadi pati dapat berfungsi sebagai bahan penghancur tablet allopurinol. Hasil penelitian menunjukan bahwa tablet allopurinol dapat diformulasikan sebagai bahan penghancur dengan metode granulasi basah, dari evaluasi tablet dengan persyaratan yang baik dilihat dari waktu
hancur yaitu pada formulasi I. Pada formulasi I dibutuhkan waktu 7 menit 11 detik, pada formulasi II dibutuhkan waktu 7 menit 50 detik, dan pada formulasi III dibutuhkan waktu 5 menit 20 detik.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-10-25

How to Cite

Rezaldi, F., Nurdianti, & Dewi, H. (2022). Formulasi Sediaan Tablet Dari Pati Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas (L.) Lam) Sebagai Bahan Penghancur Tablet Allopurinol Dengan Menggunakan Metode Granulasi Basah. Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical), 5(2), 108–118. https://doi.org/10.55724/jbt.v5i2.399